Menu

Mode Gelap

Uncategorized · 18 Des 2021 13:17 WIB

BMKG: Waspada Daerah Pesisir di Wilayah Jawa Timur Berpotensi Banjir


					BMKG: Waspada Daerah Pesisir di Wilayah Jawa Timur Berpotensi Banjir Perbesar

SURABAYA, – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, merilis imbauan pasang air laut maksimum selama enam hari ke depan.

BMKG mengimbau, agar masyarakat waspada terhadap cuaca ekstrem ini. Terhitung sejak tanggal 17 hingga 22 Desember 2021.

Kepala Satuan Meteorologi Maritim Tanjung Perak Surabaya, Daryanto menjelaskan, prakiraan cuaca maritim di wilayah Jawa Timur bernomor ME.01.02/195/KPRM/XII/2021 akan berlangsung sejak tanggal 17 hingga 22 Desember 2021.

Disebutkan, untuk daerah pesisir di wilayah Jawa Timur diharapkan mewaspadai munculnya pasang air laut maksimum.

BACA JUGA:  Suara Tangisan Dikira Hantu, Ternyata Bayi Dibuang

“Waspadai fenomena pasang maksimum air laut yang berpotensi mengakibatkan banjir rob,” tulis Daryanto dalam rilis prakiraan cuaca, Jumat (16/12/2021) kemarin.

Daerah terdampak pasang air laut maksimum diantaranya berada di dua titik. Pertama, di daerah Pelabuhan Surabaya yang diprakirakan terjadi pada pukul 21.00 WIB hingga 24.00 WIB.

Kedua, daerah pesisir Kalianget, Sumenep dan Pamekasan yang diprakirakan dapat terjadi pada pukul 21.00 WIB hingga 23.00 WIB.

Cuaca ekstrem ini akan berdampak dengan munculnya genangan air yang dapat menggangu transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir pantai, aktifitas petani garam dan perikanan darat serta kegiatan bongkar muat di pelabuhan.

BACA JUGA:  RSUD dr Moh Anwar Sumenep Terjunkan Personel Bantu Bakti Sosial Said Abdullah Institut

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep, Abd. Rahman Riadi, juga mengimbau agar para nelayan siaga dan waspada.

Tidak menutup kemungkinan, akibat banjir rob ini akan ada tergerusnya tangkis laut atau perumahan yang ada di pinggir pantai.

Potensi peningkatan air laut yang menyebabkan banjir rob termasuk intensitas yang tinggi, untuk itu imbauan kepada masyarakat khususnya di pesisir dan nelayan agar mendengar informasi tersebut.

BACA JUGA:  Saluran Buntu, Beberapa Jalan di Kota Pamekasan Tergenang Air

Kedua, intensitas curah hujan yang tinggi juga menyebabkan genangan atau banjir, sehingga masyarakat tetap menjaga lingkungan. Seperti drainase dan gorong-gorong, serta jangan membuang sampah sembarangan.

“Karena ini bisa menyebabkan tersumbatnya aliran air dari gorong-gorong atau drainase menuju sunga,” kata Rahman, saat dihubungi MaduraPost melalui sambungan telponnya, Sabtu (18/12).

Soal sampah, masyarakat diminta harus punya kesadaran tinggi, jangan membuang sampah sembarangan, sebab muaranya dapat menyebabkan saluran drainase dan gorong-gorong bisa tersumbat, sehingga menyebabkan adanya genangan air atau banjir.

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Fantastis! Pemkab Sediakan Anggaran Rp175 Juta untuk Kegiatan “Gebyar Batik Pamekasan” di Bromo

24 Mei 2022 - 12:05 WIB

Pemkab Pamekasan Siapkan Tenaga Khusus untuk Bantu Urus Izin Operasional Sekolah

13 Mei 2022 - 19:57 WIB

Launching Program Pondok Pesantren Berbasis Agri Santriprenuer, Bupati Pamekasan: Program Ini Harus Digalakkan

13 Mei 2022 - 19:22 WIB

Pantau Pembangunan Polinema, Bupati Baddrut Tamam: Kampus ini Harus Jadi Jujukan Utama

3 Februari 2022 - 07:14 WIB

Mohammad Sahur Abadi Resmi Nakhodai IKA PMII Pamekasan 2021-2026

20 Desember 2021 - 04:14 WIB

Konvoi Pendukung Kades Dilantik di Sumenep Dibubarkan Polisi

16 Desember 2021 - 13:44 WIB

Trending di Peristiwa