Pamekasan, Kroscek.id – Perhatian Pemeritah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Jawa Timur, terhadap rakyat kecil terus digenjot. Melalui Dinas Perumahan Rakuat dan Kawasan Pemukiman (PRKP) setempat, Pemkab menambah alokasi perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) untuk tahun 2022 ini. Tahun lalu, program RTLH menyasar 760 rumah. Kini bertambah menjadi 960 unit. Seperti biasa, ratusan paket perbaikan RTLH tersebut bakal disebar ke berbagai kecamatan.
Kepala Dinas PRKP, Muharram, menjelaskan tiap pemilik rumah tidak layak huni akan mendapatkan bantuan sebesar Rp17,5 juta yang bakal masuk ke rekening penerima. Namun demikian, ia menegaskan bahwa penerima tidak akan menerima bantuan dalam bentuk uang. Tetapi berbentuk barang untuk kebutuhan perbaikan rumah.
“Penerima bantuan tidak diperkenankan ambil uang cash, tapi harus berupa barang yang barang itu nanti langsung dari toko berupa barang. Prosesnya juga melalui kelompok. Satu satu kelompk ada 10 orang,” kata Muharram, Kamis (3/2/22).
Muharram menjelaskan, kelompok tersebut nanti melakukan survei untuk mengetahui kebutuhan barang beserta harganya. Dalam melakukan survei itu, kelompok bakal didampingi konsultan yang ditugaskan membantu penerima. Ia berharap masyarakat termotivasi untuk peduli terhadap lingkungan sekitar. Sebab menurutnya, program tersebut dalam rangka mendorong partisipasi masyarakat membantu memecahkan permasalahan yang membelit tetangganya.
“Kalau pemerintah semua yang menanggung kantidak mungkin. Akhirnya masyarakat digugah kesadarannya untuk muncul kepeduliannya pada sesama saling membantu, akhirnya ada kepedulian. Itu tujuannya,” terang Muharram.
Muharram mengungkapkan, alokasi program perbaikan RTLH tiap tahun bertambah. Dan itu sudah berjalan selama tiga tahun sejak awal kepemimpian Bupati Badrut Tamam. Ia mengatakan tahun pertama sejumlah 220 unit. Lalu di tahun kedua menjadi 700 penerima. Untuk tahun ketiga ini bertambah lagi menjadi 960 unit atau penerima.
“Total penerima program bantuan ini telah mencapai hampir 2000 kurang sedikit. Jadi sudah luar biasa banyak bisa membantu masyarakat yang asalnya rumahnya tak layak huni menjadi layak huni atau rumah sehat dan nyaman,” ujarnya.
Selebihnya, Muharram menjelaskan program prioritas kedua di dinasnya adalah sanitasi untuk pondok pesantren dan juga desa. Tetapi ada penurunan karena terkena refokusing. Sedangkan program yang ketiga yaitu pembangunan pipanisasi dan tandon air, sehingga masyarakat terbantu mencukupi kebutuhan air bersihnya. (rls/mat)