Menu

Mode Gelap

Politik & Pemerintahan · 20 Mar 2022 11:36 WIB

Batik Pamekasan Diborong Pembeli Dalam Gebyar Batik di Malang dan Tuban


					Bupati Pamekasan dan Bupati Tuban mengenakan batik. (ist) Perbesar

Bupati Pamekasan dan Bupati Tuban mengenakan batik. (ist)

Pamekasan, Kroscek.id – Road show gebyar batik 2022 yang digelar di Malang dan Kabupaten Tuban, Jawa Timur, berjalan sukses. Terbukti batik tulis hasil produk perajin Pamekasan diborong pengunjung atau pembeli. Omzet dari penjualan batik di dua event tersebut mencapai puluhan juta rupiah.

Kasi Perdagangan Dalam dan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pamekasan, Harsya Budi Bakhtiar, bersyukur pagelaran batik di dua tempat itu sukses dan lancar. Total omzet di dua tempat berbeda, yaitu sebesar Rp10 juta untuk di Tuban, sedangkan di Malang sebesar Rp15 juta.

BACA JUGA:  Senjata Tajam dan Barang Elektronik Ditemukan dalam Lapas Pamekasan, Kok Bisa?

“Alhamdulillah gebyar batik di dua tempat itu sukses dengan besaran penjualan berbeda,” kata Budi, Minggu (20/3/2022).

Selain itu, kata Budi, berkat event tersebut tidak hanya dirasakan saat itu juga. Tetapi perajin batik tulis Pamekasan kebajiran order. Dalam kegiatan di Malang, perajin langsung mendapatkan order sejumlah 50 batik, sedangkan di Tuban dapat order 80 potong batik. Salah satu batik yang dipesan berupa seragam.

BACA JUGA:  Disdik Sumenep Siapkan Anggaran Rp3 Miliar untuk Program Wajib Diniah

“Alhamdulillah, perajin batik kita sudah dapat order. Jadi, acara ini adalah event promosi dan pemasaran,” ungkapnya.

Budi bersyukur harapan agar gebyar batik tersebut tidak hanya dirasakan ketika kegiatan berlangsung terwujud. Tetapi perajin mendapatkan order berkelanjutan langsung dari penikmat batik merupakan hal luar biasa. Ia berharap hal itu bisa meningkatkan taraf ekonomi perajin batik.

BACA JUGA:  DPRD Sumenep Minta Eksekutif Lakukan Pengawasan Terhadap Kios Pengecer Pupuk Bersubsidi

Selebihnya, Budi mengaku membawa empat perajin batik dalam dua gebyar tersebut. Mereka sengaja dibawa dari sentra berbeda, yaitu dari Podhak, sentra Klampar, sentra Larangan Badung, dan sentra Pademawu. Dan untuk kegiatan event mendatang, ia memastikan akan memilih perajin berbeda untuk dibawa. Perajin yang sudah ikut kegiatan sebelumnya diminta fokus ke penjualan dan data base konsumen.

“Jadi pemerataan biar semua sentra bisa terangkat,” tutupnya. (rls/mat)

Artikel ini telah dibaca 14 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Pendidikan dan Pelayanan Kesehatan Jadi Prioritas DPRD Sumenep ke Depan

11 Mei 2023 - 19:04 WIB

Apresiasi, Bupati Fauzi Beri Penghargaan Guru Berprestasi di Sumenep

7 Mei 2023 - 13:06 WIB

Prioritaskan UMKM, Pemkab Sumenep Keluarkan 2.047 NIB

5 Mei 2023 - 14:30 WIB

PDIP Sumenep Tak Akan Daftarkan Bacaleg Pemilu 2024 Minggu Ini

4 Mei 2023 - 15:36 WIB

Pemkab Pamekasan Resmi Tunda Pilkades Serentak 2023

13 April 2023 - 19:02 WIB

Apresiasi Program Guru Ngaji Pemkab, DPRD Sumenep: Kawal Terus, Agar Merata

8 April 2023 - 12:35 WIB

Trending di Politik & Pemerintahan