Sumenep, Kroscek.id – Sebanyak 22 ton daun kelor dari Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, untuk pertama kalinya diekspor ke Tiongkok China.
Pelepasan ekspor daun kelor kering ditandai dengan pemotongan pita dan pecah kendi oleh Bupati Sumenep Achmad Fauzi, Selasa (7/6/2022).
Ratusan ton daun kelor kering itu diangkut menggunakan kontainer dari Desa Batang-Batang Laok, Kecamatan Batang-Batang.
Daun kelor ini dikumpulkan dari beberapa kecamatan di kabupaten Sumenep. Seperti dari Pasongsongan, Ambunten, Dasuk, Butuputih, Batang-Batang, Dungkek, Bluto, dan Talango.
Bupati Sumenep Achmad Fauzi mengatakan, sejak dirinya menjadi wakil bupati, sudah sering mendorong agar masyarakat menanam daun kelor. Sebab ia yakin komoditas ini akan banyak diminati oleh dunia internasional.
Seperti Negara China yang meminati daun kelor asal Kabupaten Sumenep. Hal ini dikarenakan daun kelor Sumenep memiliki kandungan protein lebih tinggi dibandingkan daerah lain.
Berdasarkan hasil uji laboratorium, daun kelor Sumenep memiliki kandungan protein hingga 45. Padahal biasanya daun kelor dari wilayah lain kadar proteinnya hanya antara 23 hingga 26.
Hanya saja, pada akhir 2019 lalu, dunia dilanda pandemi Covid-19. Sehingga geliat ekonomi dunia sempat terkendala. Namun, momentum ini diharapkan menjadi awal kebangkitan UMKM di Sumenep pasca terkendalinya Covid-19.
“Nah, sekarang mungkin sudah mulai lagi. Saya berharap ini menjadi awal kebangkitan UMKM kita di Sumenep, dan pandemi Covid bisa segera berlalu menjadi endemi,” paparnya.
Ikut mendampingi bupati, Kepala Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan Sumenep, Chainur Rasyid mengungkapkan, daun kelor yang dibina saat ini sudah tandatangan kontrak selama satu tahun dengan salah satu perusahaan di Jakarta.
Mantan Kepala Dina PU SDA itu menargetkan, Kabupaten Sumenep bisa mengekspor dauh kelor sebanyak 200 ton dalam setiap tahunnya.
“Daun kelor di Sumenep harus mencapai 200 ton pertahunnya,” jelasnya. (md/rif)