Menu

Mode Gelap

Politik & Pemerintahan · 29 Nov 2022 15:38 WIB

Bupati Sumenep Minta TPID Gandeng Seluruh Elemen untuk Kendalikan Daerah


					Bupati Sumenep, Ach Fauzi saat memberikan wejangan kepada Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Sumenep (ist/Madia Center). Perbesar

Bupati Sumenep, Ach Fauzi saat memberikan wejangan kepada Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Sumenep (ist/Madia Center).

Sumenep, Kroscek.id-Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Sumenep harus bekerja sama dengan semua elemen, dalam rangka menyusun langkah-langkah untuk mengatasi permasalahan inflasi di daerah.

Bupati Sumenep Ra Achmad Fauzi mengatakan, pengendalian inflasi sangat penting dan memerlukan kerja sama, serta koordinasi antara pemerintah dan Bank Indonesia melalui kebijakan makroekonomi yang terintegrasi, baik dari kebijakan fiskal, moneter maupun sektoral.

“Salah satu upaya pengendalian inflasi menuju inflasi yang rendah dan stabil, adalah dengan membentuk dan mengarahkan ekspektasi inflasi masyarakat agar mengacu pada sasaran inflasi yang telah ditetapkan,” kata Bupati saat High Level Meeting (HLM) Pengendalian Inflasi Daerah, di Kantor Bupati secara Virtual, Selasa (29/11/2022).

BACA JUGA:  Lima Kali Berturut-turut, Pemkab Sumenep Kembali Diganjar Penghargaan Opini WTP

Inflasi yang tinggi menyebabkan pendapatan riil masyarakat terus turun, sehingga standar hidup dari masyarakat turun dan pada akhirnya orang miskin bertambah di daerah, bahkan inflasi yang tidak stabil akan menciptakan permainan (ketidakpastian) bagi pelaku ekonomi dalam mengambil keputusan.

BACA JUGA:  Pemkab Pamekasan Bakal Sulap Embung Samiran Jadi Tempat Wisata

“Jadi, pengalaman empiris menunjukkan bahwa inflasi yang tidak stabil bisa mengalahkan keputusan masyarakat dalam melakukan konsumsi, investasi, dan produksi, yang ujung-ujungnya menurunkan pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.

Untuk itu, jelas Bupati, TPID untuk menciptakan stabilitas ekonomi perlu menjaga ketersediaan pasokan, harga pangan termasuk pedistribusian serta daya beli, karena inflasi bisa menjadi ancaman kesejahteraan pada masyarakat sektor pangan.

“TPID Kabupaten Sumenep untuk bekerja sama melakukan antisipasi kenaikan harga pangan dengan identifiaksi rinci ketersediaan suplai pangan, terutama bahan pangan yang secara historis bisa meningkat sewaktu-waktu,” ujarnya.

BACA JUGA:  Apresiasi Program Guru Ngaji Pemkab, DPRD Sumenep: Kawal Terus, Agar Merata

Bupati menambahkan, salah satu antisipasinya dapat dilakukan mulai saat ini dengan menyiapkan cold storage, melakukan gerakan urban farming seperti menyembunyikan tanaman pangan di pekarangan dan lainnya.

“Mudah-mudahan inflasi ini bisa dikendalikan supaya daya beli masyarakat dalam mencukupi kehidupan sehari-hari tetap berjalan dengan normal,” pungkasnya (rls/mad).

Artikel ini telah dibaca 17 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Selama Kepemimpinan Baddrut Tamam, Pemkab Pamekasan Bangun 58 Unit Wamira Mart

19 September 2023 - 14:53 WIB

Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur saat meresmika Wamira Mart.

Pesan Ketua DPRD Sumenep Jelang Tahun Politik 2024: Jaga Kerukunan dan Kekompakan

15 September 2023 - 06:46 WIB

Lepas Ratusan Peserata Porprov Kontingen, Bupati Sumenep Harapkan Hal ini

4 September 2023 - 08:44 WIB

Festival Madura Ethnic Carnival di Sumenep Bakal Dimeriahkan Eks Peserta JFC dan MFC

1 September 2023 - 08:50 WIB

Telan Angaran Rp100 Miliar Lebih, Gedung Baru DPRD Sumenep akan Jadi Bangunan Super Mewah

24 Agustus 2023 - 11:09 WIB

Harga Tembakau di Pamekasan Melonjak, Tembus Rp75 Ribu Per Kilogram

15 Agustus 2023 - 18:10 WIB

Trending di Politik & Pemerintahan