BeritaDaerahKesehatan

Tingkatkan Layanan, RSUD Moh Anwar Sumenep Tambah CT Scan

×

Tingkatkan Layanan, RSUD Moh Anwar Sumenep Tambah CT Scan

Sebarkan artikel ini
Direktur RSUDMA Sumenep, dr Erliyati.

Sumenep, Kroscek.id–Demi tingkatkan pelayanan, Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Moh. Anwar Sumenep, Jawa Timur, bakal menambah satu unit CT Scan.

Hal itu dilakukan dengan tujuan untuk memastikan layanan kesehatan semakin optimal.

CT Scan merupakan perangkat medis yang sangat penting dalam dunia kesehatan, terutama dalam mendeteksi berbagai penyakit dan cedera, seperti trauma akibat kecelakaan, stroke, tumor, serta gangguan kesehatan lainnya.

Direktur RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep Erliyati mengatakan, saat ini instansinya hanya memiliki satu unit CT Scan, sehingga dirinya menilai diperlukan adanya tambahan unit.

“Jika hanya ada satu unit dan tiba-tiba mengalami kerusakan, pasti akan ada keluhan dari masyarakat. Sementara itu, perangkat elektronik memang rawan mengalami gangguan. Karena itu, saya berinisiatif menambah satu lagi,” kata Direktur RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep, Erliyati, Jumat (7/3/2025).

Saat ini, pihak rumah sakit tengah mempersiapkan lokasi penempatan alat baru agar tetap efisien dan mudah diakses oleh pasien.

Selain itu, kata dia, rumah sakit juga akan menyiapkan tenaga ahli yang kompeten dalam mengoperasikan CT Scan tambahan ini untuk memastikan hasil diagnosa tetap akurat.

Menurutnya, bahwa penambahan CT Scan ini merupakan bagian dari komitmen RSUDMA Sumenep dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan.

Selain peningkatan fasilitas, lanjut dia, rumah sakit juga terus meningkatkan kompetensi tenaga medis, termasuk pelatihan bagi radiografer dan dokter dalam mengoperasikan alat ini.

“Kami ingin masyarakat Sumenep mendapatkan layanan kesehatan terbaik. Fasilitas yang memadai dan tenaga medis yang dilatih adalah kunci utama,” jelasnya.

Maka dengan keberadaan dua unit CT Scan, sangat membantu dalam menjaga keberlangsungan layanan kesehatan tanpa kendala teknis, sehingga bisa memberikan pelayanan kesehatan yang prima bagi masyarakat.

“Jika kedua alat ini menggunakan sistem KSO dan salah satunya mengalami kendala, yang lain masih bisa digunakan. Yang terpenting, layanan kesehatan tetap berjalan tanpa hambatan,” tandasnya. (*)