BeritaDaerahKesehatan

Dokter Spesialis RSUD MA Sumenep Bagikan Tips Kulit Sehat Saat Kemarau

×

Dokter Spesialis RSUD MA Sumenep Bagikan Tips Kulit Sehat Saat Kemarau

Sebarkan artikel ini
dr. Susanti Rosmala Dewi, Sp.DVE, dokter spesialis kulit dan kelamin dari RSUD dr. Moh. Anwar Sumenep. (ist).

Sumenep, Kroscek.id-Musim kemarau yang panjang disertai suhu udara yang semakin menyengat ternyata tak hanya membuat tubuh rentan dehidrasi, tapi juga membawa dampak nyata pada kondisi kulit masyarakat. Cuaca ekstrem ini menjadi salah satu penyebab utama meningkatnya kasus kulit kering di berbagai kalangan.

dr. Susanti Rosmala Dewi, Sp.DVE, dokter spesialis kulit dan kelamin dari RSUD dr. Moh. Anwar Sumenep, mengungkapkan bahwa kulit kering kini menjadi keluhan paling umum yang ditemui di ruang praktiknya.

“Pasien datang dengan keluhan kulit bersisik, terasa gatal, mengelupas, bahkan terlihat kusam dan muncul garis-garis halus,” jelasnya, Selasa (22/04/2025).

Ia menjelaskan, fenomena ini dikenal sebagai *xerosis*, dan meskipun banyak faktor bisa memicunya, dominasi suhu tinggi serta paparan sinar matahari langsung adalah biang utamanya. “Ditambah lagi, banyak orang kurang minum air dan tidak menjaga pelindung alami kulit,” tambahnya.

Untuk menghindari kondisi makin parah, dr. Susanti memberikan beberapa saran praktis. Di antaranya adalah membersihkan kulit dengan cara yang lembut dan menghindari sabun yang kasar atau mengandung butiran scrub.

Tak kalah penting, menjaga kecukupan cairan tubuh. “Air putih minimal dua liter sehari itu wajib. Ini penting agar kelembapan kulit tetap terjaga dari dalam,” ujarnya.

Langkah lain yang bisa dilakukan adalah rutin memakai pelembap. Produk dengan kandungan ceramide, glycerin, atau shea butter direkomendasikan karena mampu mengunci air di lapisan kulit. “Pakai pelembap secepat mungkin setelah mandi, paling lambat lima menit, agar hasilnya maksimal,” katanya.

Ia juga menyoroti pentingnya pola makan sehat. Konsumsi buah dan sayur yang kaya vitamin A, C, E, dan K sangat mendukung kesehatan kulit.

Menariknya, menurut dr. Susanti, berada terlalu lama di ruang ber-AC pun bisa memperburuk kondisi kulit kering. Karena itu, ia menyarankan perlindungan ekstra saat bekerja atau beraktivitas di ruangan dingin.

Eksfoliasi atau pengelupasan kulit juga bisa dilakukan secara berkala. Namun, ia mengingatkan agar tidak asal memilih produk. “Kalau ragu, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter,” tegasnya.

Untuk solusi tambahan, bahan alami bisa menjadi alternatif. Misalnya, madu bisa digunakan untuk melembapkan bibir, sementara minyak zaitun efektif untuk tangan dan kaki yang kasar.

Tak hanya kulit kering, perubahan suhu yang drastis juga bisa memicu munculnya penyakit kulit lainnya seperti infeksi jamur, cacar air, hingga herpes zoster. Oleh sebab itu, dr. Susanti mengimbau masyarakat lebih peduli terhadap perawatan kulit.

“Jangan sepelekan perubahan cuaca. Kulit adalah pelindung utama tubuh, jika tak dirawat, imunitas bisa menurun dan berbagai penyakit mudah menyerang,” pungkasnya. (*)