Sumenep, Kroscek.id – Politisi muda asal Madura, H. Slamet Ariyadi, M.Sos, kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung industri batik lokal agar mampu bersaing di kancah internasional. Pada momentum Hari Batik Nasional 2025, anggota DPR RI dari daerah pemilihan Jawa Timur XI itu memborong batik Madura dari empat kabupaten, yakni Sumenep, Pamekasan, Sampang, dan Bangkalan.
Slamet Ariyadi, yang berasal dari Partai Amanat Nasional (PAN), pertama kali melenggang ke Senayan pada Pemilu 2019 sebagai senator termuda. Pada Pemilu 2024, ia kembali terpilih untuk masa jabatan kedua periode 2024–2029. Sejak awal kiprahnya, ia konsisten membawa misi besar untuk memajukan Madura, mulai dari pembangunan infrastruktur, pertanian, hingga penguatan ekonomi berbasis UMKM.
“Batik Madura memiliki nilai sejarah, seni, dan budaya yang tinggi. Inilah identitas yang harus terus kita dorong agar semakin dikenal, bahkan hingga pasar internasional,” tegas Slamet Ariyadi dalam keterangannya, Kamis (1/10/2025).
Batik Madura sendiri dikenal dengan corak unik, pewarna alami, serta proses pembuatan tradisional yang diwariskan secara turun-temurun. Sejarah mencatat, batik khas ini berkembang sejak masa Kerajaan Pamekasan pada abad ke-16 hingga 17 Masehi, diperkenalkan oleh Pangeran Ronggosukowati di Keraton Mandilaras. Sentra pembuatannya kini tersebar di Bangkalan, Pamekasan, dan Sumenep.
Sebagai bentuk promosi, Slamet Ariyadi rutin membawa batik Madura dalam setiap kunjungan kerjanya ke luar negeri. Batik tersebut dijadikan buah tangan untuk perwakilan negara yang ia temui. Langkah sederhana ini diyakininya mampu mengenalkan batik Madura lebih luas sekaligus membuka peluang pasar ekspor.
“UMKM, khususnya sentra batik, adalah tulang punggung ekonomi Madura. Karena itu, kita perlu dorong agar pelaku usaha bisa menjangkau pasar global dengan produk-produk terbaik mereka,” tambahnya.
Hingga kini, koleksi batik Madura yang dihimpun Slamet Ariyadi telah banyak dibagikan kepada masyarakat sebagai bagian dari kampanye mencintai produk lokal. Ia pun mengajak seluruh pihak untuk bergandeng tangan menghidupkan perekonomian Madura melalui sentra batik.“Semoga Madura semakin maju, makmur, dan berkeadaban,” pungkasnya. (sdr/mat)